Sebagai wujud komitmen dalam memperkuat pelestarian cagar budaya nasional, Panitia Kerja (Panja) Pelestarian Cagar Budaya Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Kunjungan ini difokuskan pada dua situs bersejarah, yaitu Cagar Budaya Adityawarman dan Benteng Van der Capellen, untuk melihat langsung kondisi lapangan dan kebutuhan pengelolaannya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyampaikan bahwa Tanah Datar memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, terlihat dari banyaknya situs sejarah yang masih terjaga. Ia mengapresiasi kontribusi masyarakat serta pemerintah daerah yang dinilai sangat mendukung pelestarian cagar budaya di wilayah tersebut.
Kurniasih menegaskan bahwa inovasi dalam penyajian informasi cagar budaya sangat diperlukan agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif. Ia meminta pemerintah daerah dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) meningkatkan kualitas informasi serta melakukan restorasi jika diperlukan.
“Benteng Van der Capellen sepertinya perlu ada restorasi lagi ya, penyusunan kisahnya lagi dari adanya benteng itu. Dan kalau di prasasti ini, nanti kita berharap bisa lebih ada informasi yang lebih komunikatif di dekat-dekat prasastinya supaya tidak jauh masyarakat mengakses informasinya. Kolaborasi dibutuhkan, kolaborasi yang sangat baik antara BPK dari seluruh Indonesia, dari tingkat daerah, wilayah, dan juga Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia,” ujar Kurniasih kepada Parlementaria usai memimpin kunjungan kerja spesifik Panja Cagar Budaya Komisi X DPR ke Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (13/11/2025).
Ia juga menambahkan pentingnya inventarisasi cagar budaya yang lebih menyeluruh. “Harapannya tadi kita bisa semakin mendapatkan kekayaan budaya Indonesia yang lebih komprehensif, dan semua yang belum terdata, terinventarisir, kita bisa inventarisir dan data dengan sebaik-baiknya,” ujar Politisi Fraksi PKS ini.
Selain itu, Kurniasih menyoroti pentingnya menumbuhkan perhatian generasi muda terhadap pelestarian budaya. “Mungkin untuk generasi—buat teman-teman remaja—kebudayaan ini sangat berarti, sangat penting. Karenanya Panja ini juga berharap bisa membuat daya tarik buat anak-anak milenial, Gen Z, dan Gen Peta untuk lebih aware terhadap pelestarian cagar budaya Indonesia,” pungkasnya.
Kurniasih berharap upaya serupa dapat terus diperkuat di berbagai daerah di Indonesia, sehingga kesadaran masyarakat dan generasi muda dalam menjaga warisan sejarah dapat semakin meningkat.