Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Muhammad Hatta, mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif untuk lebih serius mendalami dan mengembangkan potensi besar anak muda Indonesia di sektor ekonomi kreatif.
Menurut Hatta, investasi pemerintah di bidang ekonomi kreatif masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga. Ia mencontohkan Singapura dengan jumlah penduduk hanya sekitar 6 juta orang, berani menggelontorkan investasi hingga 18,65 triliun rupiah, sedangkan Indonesia dengan 280 juta penduduk hanya meminta menambah anggaran sekitar Rp1 triliun.
“Kalau kondisinya seperti ini, sampai kapan pun kita tidak akan bisa bersaing secara apple to apple dengan negara tetangga di ASEAN. Kita harus lebih serius memberikan pembiayaan agar anak-anak muda kita bisa mendalami potensi mereka. Kreativitas anak-anak muda Indonesia luar biasa, jangan sampai justru tersalurkan ke hal-hal negatif. Negara harus bisa menangkap dan memanfaatkan itu sebagai mesin pertumbuhan ekonomi,” tegas Hatta dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Koperasi dan UMKM serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif di Gedung Nusantara, Senayan, Kamis (4/9/2025).
Hatta menekankan, tambahan pembiayaan perlu segera direalisasikan agar sektor ekonomi kreatif dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat nyata. “Kalau hanya Rp1 triliun, itu tidak ada artinya dibandingkan dengan negara lain. Kita harus serius menambah alokasi anggaran bagi sektor ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Hatta juga menyoroti peran UMKM yang belum sepenuhnya didukung optimal. Ia mengingatkan pemerintah agar tidak hanya menargetkan standar rendah dalam mendorong UMKM naik kelas. “Kalau kita hanya bicara 7.500 UMKM dengan standar 350, itu sangat kecil. Padahal, UMKM di Indonesia mencapai puluhan juta. Saya berharap ada target yang lebih serius, minimal puluhan ribu UMKM bisa naik kelas agar kontribusinya bagi perekonomian semakin besar,” pungkasnya.
