Anggota Komisi IV DPR RI Ibnu Multazam menilai untuk menjaga stabilitas harga pangan terutama menjelang hari raya idulfitri yang selalu menjadi isu setiap tahunnya, Pemerintah perlu untuk membenahi hulu sumber produksi pangan. Selama ini pemerintah, menurutnya, hanya berfokus terhadap hilir. Demikian pula dengan pengelola pangan yang dibentuk hanya berfokus terhadap ketahanan pangan, tidak memperhatikan kedaulatan dan kemandirian pangan.
“Kita sibuk mengendalikan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok khususunya menjelang lebaran idulfitri dan hari-hari besar lainnya. Dari dulu seperti ini dan terus berulang-ulang. Padahal, kalau hulunya dibenahi dipastikan harga dan ketersediaan pangan itu terkendali,” ujar Ibnu Multazam dalam Diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Menjaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Lebaran 2023’ di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Lanjutnya, ia juga mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pengelolaan pangan untuk juga mulai memproduksi bukan hanya sekedar menjaga stok ketersediaan pangan. Karena, menurutnya, jika tugas BUMN ini hanya untuk menjaga ketersediaan pangan, maka yang terjadi adalah Indonesia akan terus melakukan impor.
Demikian juga dengan persoalan minyak, menurutnya perlu ada BUMN yang bergerak di bidang kelapa sawit sehingga dapat memproduksi minyak. “Kenapa tidak ada salah satu BUMN yang bergerak di bidang perkebunan sawit, diberi tugas berdasarkan undang-undang pangan untuk memproduksi minyak sebagai buffer stock pemerintah. sehingga nanti pada saat ada kelangkaan minyak, buffer stock-nya itu jalan. Jadi stabilitas harga itu akan terjamin,” jelasnya.