Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Dave Laksono, mengatakan pihaknya akan menerima berkas verifikasi calon panglima TNI Laksamana Yudo Margono pagi ini. Penyerahan berkas dilakukan sebelum uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dan dilanjutkan verifikasi faktuan sore harinya.
"Jadi pagi ini kita mulai dengan terima verifikasi berkas mungkin sekitar jam 10.00 WIB, akan hadir dari Mabesal ataupun stafnya Pak Yudo itu akan menyerahkan dulu, belum Pak Yudonya sendiri," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Dave menyebut nantinya berkas itu bakal diperiksa oleh Komisi I DPR. Apabila memenuhi persyaratan, agenda dilanjutkan dengan fit and proper test Laksamana Yudo Margono di siang hari.
"Berkas diterima, kita periksa, bila sesuai, baru kita laksanakan fit and proper jadi memang judul rapat RDPU akan tetapi sifatnya itu fit and proper test Panglima TNI, diperkirakan selesai jam 16.00 WIB sore," tuturnya.
Setelah fit and proper test, perwakilan Komisi I diagendakan langsung menuju ke kediaman Laksamana Yudo. Agenda tersebut dalam rangka verifikasi faktual.
"Jam 16.00 WIB selesai lalu akan dilanjutkan dengan verifikasi faktual langsung ke kediaman beliau. Langsung hari ini juga, kita sistem ngebut," kata Dave.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid sebelumnya menyampaikan fit and proper test terhadap calon panglima TNI Laksamana Yudo akan digelar seharian penuh. Tahapan dimulai dengan verifikasi persyaratan calon panglima TNI di pagi hari.
"Betul. Komisi I DPR akan menggelar fit and proper test calon panglima esok (hari ini). Satu hari penuh ya, dimulai dengan verifikasi persyaratan di pagi hari," kata Meutya kepada wartawan, Kamis (1/12).
Siang harinya, Laksamana Yudo Margono akan menyampaikan visi dan misi di depan para anggota Komisi I DPR RI. Visi dan misi itu nantinya akan didalami oleh para anggota Komisi I DPR.
"Lalu mendengarkan visi-misi dan pendalaman dalam rapat pukul 13.30 WIB," katanya.
"Penyampaian visi-misi oleh calon panglima disepakati dalam rapat internal komisi, yakni selama 30 menit," imbuhnya.
Ketua DPP Golkar ini mengatakan format rapat fit and proper test calon panglima TNI digelar secara terbuka. Namun akan digelar tertutup jika ada pembicaraan yang bersifat strategis dan konfidensial.
"Direncanakan dilakukan terbuka, kecuali jika nanti dalam paparan ada yang dianggap bersifat strategi dan rahasia maka bagian tersebut dilakukan tertutup," kata Meutya.