Momentum perbaikan ekonomi Bali berlanjut pada triwulan I 2022, dengan pertumbuhan sebesar 1,46 persen (year of year), lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya, sebesar 0,51 persen (yoy). Perbaikan sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi domestik seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat pasca pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), serta relaksasi persyaratan perjalanan bagi pelaku perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari saat membuka pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan jajaran Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Himbara (Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN), Jamkrindo, Askrindo, serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Jembrana dan Buleleng, di Nusa Dua, Bali, Senin (25/7/2022).
“Kembali dibukanya international direct flight dan peningkatan kegiatan Mice, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) juga berperan dalam mendorong perbaikan ekonomi. Dari sisi pengeluaran, membaiknya pertumbuhan ekonomi terutama bersumber dari kinerja konsumsi rumah tangga (RT) dan ekspor luar negeri. Sementara itu, dari sisi lapangan usaha (LU), perbaikan ekonomi Bali terutama didorong oleh perbaikan kinerja industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi,” jelas politisi Partai NasDem itu.
Hatari menambahkan, realisasi inflasi Bali pada triwulan I tahun 2022 tercatat sebesar 2,41 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi inflasi triwulan IV 2021 yang tercatat 2,07 persen (yoy). Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan harga di sebagian besar kelompok barang. Meskipun demikian, realisasi inflasi tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan realisasi inflasi Nasional yang sebesar 2,64 persen (yoy).
“Secara umum, kondisi stabilitas sistem keuangan di Bali pada triwulan I 2022 tetap terjaga di tengah momentum pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik. Jumlah penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun penyaluran kredit tercatat menunjukkan peningkatan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Bali. Kualitas kredit yang disalurkan perbankan terjaga pada level di bawah ambang batas 5 persen. Di sisi lain, kinerja kredit UMKM juga menunjukkan peningkatan dan turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi pada triwulan laporan,” pungkas legislator dapil Maluku Utara tersebut.
Hatari yakin, perekonomian Bali tahun 2022 diprakirakan tumbuh membaik dibandingkan dengan tahun 2021 didukung oleh pemulihan kinerja pariwisata. Kunjungan wisatawan nusantara diperkirakan akan menjadi penopang utama pemulihan lapangan usaha terkait pariwisata sepanjang tahun 2022. “Selain itu, perhelatan event berskala nasional dan internasional diprakirakan akan mendorong perbaikan kinerja pariwisata Bali. Ekonomi Bali pada tahun 2022 pun diprakirakan tumbuh pada kisaran 3,80 persen-4,60 persen (yoy),” optimis Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu.