Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI-Parlemen Peru DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan potensi kerja sama Indonesia dengan Peru di bidang energi baru terbarukan (EBT) di masa depan akan menguntungkan kedua belah pihak. Apalagi negara amerika latin itu punya potensi dalam pengelolaan pembangkit listrik EBT.
Kami harapkan ada transfer knowledge, karena potensi EBT di Indonesia sangat besar, namun realisasinya baru mencapai 2,5 persen saja," ungkap Anggota Komisi VII DPR RI tersebut usai pertemuan dengan Chargé d’affaires (CDA) Kedutaan Peru untuk Indonesia di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Untuk itu politisi Partai Golkar itu mengajak agar kedua negara dapat menjadi role model satu sama lainnya. Sebab diketahui, Peru juga memiliki potensi tinggi penggunaan energi angin, matahari, air dan geotermal serta bio massa dalam mendorong pembangunan pembangkit listrik EBT.
Kerja sama di bidang itu dimungkinkan, mengingat sejarah relasi bilateral kedua negara yang sudah berlangsung cukup lama. Peru sudah menjadi partner strategis bagi Indonesia untuk kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia, baik dibidang perdagangan antar negara maupun regional lewat ASEAN.
Sebaliknya, Peru juga melihat Indonesia sebagai 'economic hub' menuju regional ASEAN untuk perdagangan dan investasi. Meski pun jarak antar kedua negara jauh, namun Roro menegaskan hal itu tak menjadi masalah bagi kerja sama kedua belah pihak untuk membangun relasi yang di berbagai bidang.
