Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Dukung Kapolri 'Potong Kepala', Johan Budi Usul Polisi Pelanggar Dihukum Berat

Detik News, 28-10-2021

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan menindak tegas kapolda, kapolres, dan kapolsek yang tak bisa menjadi teladan untuk jajarannya. Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi Sapto Prabowo menilai Sigit tidak main-main.

"Saya rasa itu nggak main-main ya, nggak normatif, serius itu. Itu warning untuk kapolda, kapolres, kapolsek," kata Johan Budi kepada wartawan, Kamis (28/10/2021).

Pernyataan tegas Kapolri itu merupakan respons atas berbagai kasus, mulai dugaan pelanggaran kode etik hingga tindak pidana, yang dilakukan polisi. Berbagai kasus yang dilakukan polisi belakangan ini mencuat ke permukaan.

Johan Budi menilai munculnya kasus-kasus tersebut berhubungan dengan perkembangan media sosial (medsos). Dengan perkembangan medsos, seolah kasus-kasus polisi ini terjadi berurutan.

"Jadi begini urutannya, kenapa kok kemarin itu, ini menurut saya, kemarin itu muncul beberapa polisi yang melakukan pelanggaran, termasuk pelanggaran pidana, itu seolah berurutan. Itu menurut saya, itu akibat dari medsos. Kalau dulu sebelum ada medsos kan nggak viral. Apakah dulu nggak ada polisi yang melakukan pelanggaran, kan ada juga," terang Johan Budi.

"Kenapa kok sekarang gampang, karena itu tadi, ada medsos yang kemudian publik tahu dengan cepat, dan kemudian publik bereaksi. Sekarang tinggal bagaimana pimpinan tertinggi Polri menyikapi hal itu, dan Pak Kapolri ini nggak main-main," imbuhnya.

Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu mengusulkan agar polisi yang melakukan tindak pidana dihukum lebih berat. Penghukuman lebih berat ini bertujuan memberikan efek jera.

"Saya kan pernah bilang juga di RDP (rapat dengar pendapat), karena penegak hukum yang melanggar, melakukan pidana, itu harusnya dihukumnya lebih berat karena dia penegak hukum, bukan hanya dimutasi, bukan hanya dicopot dan diturunkan jabatannya," sebut Johan Budi.

"Tapi kalau dia melakukan pidana, pelanggaran pidana, harusnya dihukum pidana, dan hukumannya harus lebih berat, sekaligus juga untuk deterrent effect (efek jera) bagi polisi-polisi lain yang coba-coba melakukan pelanggaran," sambung dia.

Selain itu, Johan Budi berbicara perihal polisi berprestasi. Mantan Wakil Ketua KPK itu berharap polisi berprestasi juga diberi penghargaan.

"Tapi di sisi yang lain, saya juga berharap polisi-polisi yang baik juga ada reward. Reward-nya dari mana? Reward-nya kenaikan pangkat cepat, misalnya, sekolah, ini juga harus diapresiasi," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan tidak akan ragu menindak tegas kapolda, kapolres, hingga kapolsek apabila tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya. Sigit menuturkan seorang pimpinan harus bisa menjadi teladan agar dapat mengambil kebijakan yang sesuai.

Pernyataan tersebut disampaikan Sigit dalam sambutannya di acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10).

"Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai," tutur Sigit.

Diposting 28-10-2021.

Dia dalam berita ini...

Johan Budi Sapto Pribowo

Anggota DPR-RI 2019-2024
Jawa Timur 7