Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Gus Jazil: Santri Sehat, Indonesia Kuat

sumber berita , 12-10-2020

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, peringatan Hari Santri setiap tanggal 22 Oktober merupakan upaya untuk mengenang kembali perjuangan para santri dan ulama. Terutama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di medan pertempuran.

“Umat Islam di bawah komando kiai baik yang memanggul senjata maupun tidak, bersatu pergi ke medan pertempuran untuk mempertahankan Indonesia dari penjajah yang menolak menyerah,” ujar politikus yang biasa disapa Gus Jazil itu, Jakarta (12/10).

Hal demikian menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menunjukan bahwa para ulama dan ummat Islam peduli masa depan bangsa Indonesia. “Bayangkan bila para kiai tidak mengeluarkan Resolusi Jihad pada masa itu,” ujarnya.

Menurut Gus Jazil, dengan adanya Resolusi Jihad, umat Islam yang berada dalam radius 94 km dari tempat masuk dan keberadaan musuh (penjajah, red) diwajibkan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Seluruh ummat Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan santri dengan senjata atau tidak wajib bela negara. Sedang ummat Islam yang berada di luar radius 94 km, hukumnya fardu kifayah dalam ikut ke medan pertempuran,” jelas Gus Jazil.

Semangat para kiai dan ummat Islam inilah yang menurut pria yang akrab dipanggil Gus Jazil perlu ditauladani. Karena, para kiai dan ulama terbukti mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan. Seruan kiai terbukti mampu menggerakan umat Islam untuk berani terjun ke medan pertempuran.

“Demi membela kebenaran dan kemerdekaan mereka sudi menghadapi musuh yang terlatih dan memiliki senjata yang hebat pada masa itu,” paparnya.

Lebih lanjut, alumni PMII itu menceritakan pada 21 Oktober 1945, para kiai yang berasal dari Jawa dan Madura berkumpul di Surabaya, Jawa Timur. Dalam pertemuan membahas situasi terkini pada saat itu. Rapat dipimpin oleh KH Abdul Wahab Hasbullah.

Selepas pertemuan, sehari setelahnya, tepatnya 22 Oktober 1945, Rais Akbar NU atau Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari mendeklarasikan Resolusi Jihad. Resolusi itu dikeluarkan untuk mempertahankan Surabaya dari penjajah yang menolak menyerah kepada bangsa Indonesia.

Resolusi itu menyerukan dan wajib hukumnya bagi ummat Islam untuk berjuang ke medan pertempuran mempertahankan kemederkaan Indonesia. Sebagai seruan dari para kiai apalagi para pendiri NU, pastinya Resolusi Jihad dilaksanakan dengan penuh semangat oleh para santri yang jumlahnya ribuan.

“Dari sinilah menunjukan santri dan kiai mempunyai peran besar dalam mempertahankan kemerdekaan,” tambahnya.

Sejarah pada masa awal kemerdekaan itulah menunjukan kiai, umat Islam, dan santri mempunyai potensi yang besar bagi bangsa Indonesia. Dirinya berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan keberadaan kiai, santri, dan pesantren.

“Ini penting sebab sesuai dengan tema Hari Santri tahun ini, yakni ‘Santri Sehat, Indonesia Kuat. Bila santri dalam kondisi yang lemah pasti Indonesia juga akan mengalami hal serupa,” pungkasnya.

Diposting 13-10-2020.

Dia dalam berita ini...

Jazilul Fawaid

Anggota DPR-RI 2019-2024
Jawa Timur 10