Ketua fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini setuju dengan usulan kenaikan ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) menjadi 5 persen.
Jazuli menilai ambang batas 5 persen adalah hal yang wajar.
"PKS setuju lima persen karena itu ada kenaikan yang gradual. Kemarin itu kan 4 persen, saya kira kalau kenaikan 4,5 persen, 5 persen itu wajar kenaikannya. Karena kalau terlalu tinggi nanti masalah, ada suara rakyat yang mubazir kan," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
"Menurut saya kalau 5 persen masih oke, kenaikan 5 persen itu masih wajar," imbuhnya.
Namun demikian, Jazuli khawatir jika kenaikannya di atas 5 persen, akan menimbulkan masalah.
Masalah yang dimaksud adalah banyaknya suara yang terbuang atau tidak terwakili.
"Tidak keberatan, menurut PKS itu wajar. Justru parliamentary threshold di lima persen itu bagus. Tapi kalau di atas itu saya kira harus dikaji lebih dalam, karena apa? Karena kalau artinya kalau lebih tinggi itu lebih tinggi suara rakyat yang terbuang nggak terwakili. Itu dia intinya," katanya.
Usulan kenaikan ambang batas parlemen sebelumnya diusulkan PDI Perjuangan.
Usulan tersebut merupakan hasil rekomendasi Rakernas I PDI Perjuangan.
Satu di antara sembilan rekomendasi itu, PDIP akan memperjuangan pengubahan Undang-undang Pemilu untuk mengembalikan penggunaan sistem proporsional daftar tertutup, peningkatan ambang batas parlemen sekurang-kurangnya lima persen, pemberlakuan ambang batas parlemen secara berjenjang.
