PARTAI NasDem tidak terlalu memikirkan Rizal Ramli dibantu ratusan pengacara untuk mengadapi proses hukum yang menjeratnya. Bagi NasDem, langkah hukum yang diambil melaporkan Rizal ke polisi atas pernyataan Rizal yang menyebut Ketum NasDem Surya Paloh ikut campur dalam impor merupakan langkah yang tepat.
"Tadi teman-teman wartawan bilang bang RR (Rizal Ramli) menggunakan ratusan pengacara itu hak dia. Sama juga NasDem yang menganggap pernyataan ini tidak pantas untuk disampaikan ke publik lalu kita kaji secara hukum,” kata Bendahara Umum DPP NasDem, Ahmad HM Ali, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/9).
Menurutnya, NasDem tidak serta merta melaporkan Rizal ke polisi. NasDem sebelum melakukan langkah hukum telah melakukan somasi agar Rizal mencabut pernyataannya. Namun, bukannya mencabut pernyataannya, Rizal justru meminta waktu untuk berbicara dengan Surya Paloh empat mata.
"Kami tidak perlu berdialog tapi subtansi somasi itu dijawab dulu. Sampai kemarin itu tidak ada lagi somasi itu tidak terjawab. Sehingga kami melaporakan," ujarnya.
Terpisah, salah satu kuasa hukum Rizal Ramli, Otto Hasibuan, mengklaim, ada 720 pengacara dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) bergabung untuk mendukung Rizal Ramli.
"Ada 720 orang yang sudah mendaftar sebagai pengacara Rizal Ramli, mendaftar lewat surat dan WhatsApp. Sebagian ini menunjukkan bukan main-main, mereka sangat perihatin, kita berpendapat sebaiknya pendapat itu dilindungi," kata Otto di Grand Slipi Tower, Jakarta Barat, Senin (17/9).
Otto mengatakan, pada awalnya pihaknya hanya ingin bertemu dengan Surya Paloh ihwal pernyataan Rizal.
"Harapan kami sebenarnya enggak perlu sampai ke kepolisian. kami dalam posisi siap meredam pergolakan. Soal politik lain kami tidak mencampurinya," ujar Otto.
Sementara itu, Rizal mengungkapkan, selama diskusi tidak pernah menyebut Partai NasDem. Rizal juga berterima kasih atas bantuan hukum yang diberikan Peradi.
"Sebetulnya masalahnya sederhana kami tidak pernah menyebut nama Partai NasDem, kok partainya merasa tersinggung, gak pernah dalam kalimat kami," kata Rizal di tempat yang sama.
