Ketua MPR Zulkifli Hasan begitu peduli sama ibu-ibu rumah tangga, alias emak-emak. Demi menemui mereka, Zulkifli Hasan rela blusukan ke kampung-kampung dan pelosok di Lampung.
Zulkifli punya agenda menyosialisasikan Empat Pilar MPR selama tiga hari di Lampung yang dimulai Kamis (6/9).
Dimulai Rabu kemarin lusa, dan diakhir hari ini. Selama dua hari kemarin, Ketua Umum PAN tersebut berkeliling ke kampung-kampung di Kabupaten Tanggamus untuk menemui emak-emak dan menyampaikan sosialisasi.
Di hari pertama, ada dua kampung yang dia singgahi, yaitu Marga Mulya dan Tanjung Kemala. Sedangkan kemarin, ada empat tempat. Yaitu Sukajaya, Kotaagung, Sukanegara, dan Tekad.
Tanggamus adalah kabupaten yang berbatasan dengan Bengkulu. Jaraknya sekitar 3-4 jam perjalanan dari Bandar Lampung. Kondisi desa yang dikunjungi Zulkifli beda-beda. Ada yang di pinggir kota, ada juga yang di pelosok. Yang di pelosok, jalannya berkelol-kelok. Naik turun. Sebagian belum diaspal.
Masyarakat yang ditemui Zulkifli umumnya sama. Kebanyakan ibu rumah tangga. Sebab, bapak-bapaknya sedang berkerja. Ada yang bertani, ada yang menjadi buruh.
Walau datang ke pelosok, Zulkifli tampak semangat. Tadinya, dia sempat berpikir mau membatalkan kunjungan itu karena harus mengikuti acara pelantikan sembilan gubernur, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu lalu. Namun, dia tidak tega. Apalagi, ketua panitia mengirimi foto ibu-ibu yang sedang memasak kue untuk dirinya. Makanya, sehabis menghadiri pelantikan sembilan gubernur itu, dia langsung berangkat ke Lampung.
"Kalau sudah berurusan sama emak-emak, enggak berani saya (membatalkan acara). Takut kualat," ucap Zulkifli, disambut tawa hadirin.
Untuk materi sosialisasi Empat Pilar, ada tiga hal yang disampaikan Zulkifli. Pertama, ia meminta masyarakat tetap rukun dalam menghadapi Pilpres 2019. Tidak perlu ribut-ribut. Apalagi sampai berantem. Yang suka Jokowi, silakan pilih Jokowi. Begitu juga yang suka Prabowo, silakan pilih Prabowo. Sebab, Jokowi dan Prabowo adalah putra terbaik bangsa. Keduanya berhubungan baik. Buktinya, Jokowi dan Prabowo rangkulan saat menyaksikan pertandingan pencak silat di Asian Games lalu.
Zulkifli mengakui, memang masih ada pendukung kecua capres itu berantem. Dia pun meminta agar masyarakat tak meniru hal tersebut.
"Biar saja yang berantem di Jakarta. Jangan ditiru. Kita hanya berharap, semoga tambah waktu makin mateng dan dewasa," tuturnya.
Kedua, Zulkifli menekankan pentingnya pendidikan untuk memutus rantai setan kemiskinan. Ia memotivasi warga agar tidak minder. Tidak berkecil hati, meski tinggal di pelosok. Para orang tua harus menyiapkan anak-anaknya dari kecil. Disekolahkan, juga diajari baca Alquran sejak dini. Agar anak-anak itu tumbuh cerdas dan saleh di masa depan.
Kata Zulkifli, jika anak-anak tetap sekolah, cita-cita apa pun bisa terwujud. Bisa jadi dokter, jadi polisi, jadi tentara, dan jadi yang lainnya.
"Jangankan jadi ketua MPR, jadi presiden pun bisa dengan pendidikan," kata Zulkifli, memotivasi.
Ketiga, dia menyinggung mengenai nilai tukar rupiah yang sedang turun. Dia meminta masyarakat tidak saling menyalahkan. Sebab, sikap saling menyalahkan justru akan memperburuk keadaan. Dia pun mengajak agar masyarakat bersatu.
Zulkifli pun yakin, kondisi tersebut akan segera bisa diatasi. Sebab, sudah banyak kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah untuk meredam gejolak dolar. Mulai dari sektor riil, moneter, sampai fiskal. Menaikkan suku bunga, menaikkan tarif pajak impor, hingga menunda sejumlah proyek infrastruktur yang kandungan impornya banyak. Dia mengajak masyarakat untuk mendukung kebijakan itu.
"Tidak bisa sendirian. Harus sama-sama," tandasnya.
