Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Libur Panjang Lebaran Disoal Politisi Gerindra, Kenapa?

Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengatakan, keputusan cuti panjang lebaran idul Fitri 2018 yang diputuskan pemerintah tidak akan berdampak banyak pada ekonomi masyarakat.

 

Menurutnya, alasan cuti panjang karena pemerintah khawatir insiden kemacetan parah di jalur tol Brebes Timur Exit (Brexit) seperti pada masa mudik Lebaran 2016 kembali terulang tidaklah relevan.

 

"(Karena) Pak Jokowi trauma di 2016. Brexit itu. Padahal brexit itu bukan penyebab kemacetan akibat traffic pemudik, ini kemacetan karena koordinasinya kurang dan antisipasinya kurang dalam (hal mengurai kemacetan) adanya traffic dari tol yang ke jalan raya," ungkap Politisi Gerindra itu di Jakarta, Kamis (7/6/2018).

 

Dikatakan Bambang, pemerintah dalam mengambil keputusan libur panjang itu, tak memikirkan dampak ekonomi yang timbul di masyarakat.

 

"Pedagang-pedagang di kota besar dengan adanya libur panjang, mereka juga pada mengeluh. Semua kota-kota ini kan libur, Kalau sepi siapa yang membeli, Jakarta ini kan sepi, Surabaya Sepi, Semarang juga sepi, ini mereka nangis semua," katanya.

 

Bambang mengaku pesimis libur panjang akan memberikan dampak ekonomi di daerah.

 

"Mereka ngomong nanti duitnya akan berputar di daerah, omong kosong itu," tandasnya.

 

Untuk sektor swasta, meski Menteri Tenaga Kerja membolehkan perusahaan tak harus mengikuti aturan tersebut lantaran cuti bersama bagi perusahaan swasta bersifat fakultatif. Namun Bambang yakin pengusaha tak mau mengeluarkan dana tambahan karena lembur.

 

"Dari pada ngeluarin duit banyak, biasanya mereka kan pikir rugi, mending berhenti dulu (kirim barang, transportasi atau produksinya), Inilah yang mengakibatkan ekonomi kita tidak naik," tandas dia.

 

Selain itu, dia juga pesimis karyawan swasta tak akan mengambil jatah cuti lebaran. 

 

Sebab, para Pekerja Negeri Sipil atau Aparat Sipil Negara (ASN) akan memaksimalkan cuti panjang tersebut dan pelayanannya tentu kurang maksimal.

 

"Yang lebih hebat lagi adalah pelayanan ASN. ASN ini liburnya jadi 12 hari. Nah kalo ASN libur sampai 12 hari, si orang-orang (karyawan) atau pengusaha-pengusaha itu pasti mundurin waktunya, tidak mungkin sebelum ASN masuk mereka sudah aktif," tandas dia.

 

Untuk diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk menambah cuti bersama Lebaran selama 3 hari yakni pada 11,12 dan 20 Juni 2018.

 

Keputusan itu diambil setelah pemerintah menggelar rapat intensif di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.

 

Tiga menteri yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

 

Lewat keputusan ini, total cuti bersama Lebaran menjadi 7 hari. Sehingga total libur Lebaran tahun ini menjadi 10 hari yakni mulai 11-20 Juni 2018. 

Diposting 08-06-2018.

Dia dalam berita ini...

Bambang Haryo S.

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Timur I