Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Partai Koalisi Segera Bertemu

LIMA bulan menjelang tenggat pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, partai koalisi mulai menggodok kandidat pendamping Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mulai intens menjalin komunikasi dengan partai pendukungnya seperti PPP, PAN dan PDI-P dalam pertemuan terpisah.

Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, pihaknya belum mengusulkan kandidat cawapres. Kendati begitu, PPP menilai pendamping Jokowi yang ideal harus berasal dari kalangan tokoh agama. Menurutnya, kombinasi agamais dan nasionalis selalu dipertahankan sejak Indonesia berdiri.

Arsul menyarankan, cawapres sebaiknya berasal dari kalangan santri-intelektual yang memahami masalah kenegaraan termasuk ekonomi secara baik.

"Soal sosok santri ini siapa, PPP hanya berharap Jokowi bisa bermusyawarah atau meminta masukan dari para pimpinan partai pengusungnya," ujar Arsul di Jakarta, Minggu (25/2).

Adapun terkait nama Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang santer disebut masuk radar cawapres Jokowi, Arsul membantah jika PPP memutuskan hal tersebut.

"Kami tidak mau kege-eran mengajukan nama (Romi). PPP sampai saat ini tidak memutuskan secara resmi mengajukan," tutur anggota Komisi III DPR itu.

Sementara, Romahurmuziy mengatakan Presiden akan mengumpulkan partai pendukungnya untuk menyaring kandidat cawapres. "Setelah bertemu satu-persatu dengan partai, nanti semuanya akan dikumpulkan untuk membahas bersama," tandasnya.

Sementara Sekjen Partai NasDem Jhony G Plate menyarankan kriteria cawapres yang mampu memberikan elektabilitas memadai kepada presiden. Selain itu, harus memiliki kecocokan dengan Jokowi. Sehingga, kerja sama keduanya bisa berjalan harmonis melanjutkan roda pembangunan.

"Dibutuhkan wapres yang memahami betul visi misi presidennya. Mengetahui betul agenda program presiden," ucap dia.

Selain itu, menurut Jhony, pendamping Jokowi yang diusung nanti juga bisa saja menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Artinya, calon yang digaet harus memiliki visi dan misi jangka panjang ketika nantinya dia terpilih dan dipersiapkan untuk pilpres selanjutnya.

"Karena Jokowi tidak mungkin maju kembali setelah terpilih dua kali secara beruntun sebagai presiden Indonesia," tandasnya.

Adapun Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya terus menjaring nama calon wakil presiden untuk Jokowi sembari menjalin komunikasi dengan partai koalisi.

Ia menegaskan, PDIP membuka dialog dengan siapa pun, termasuk dengan partai di luar pemerintah.

Dalam sejumlah survei, muncul sejumlah kandidat potensial yang bisa dipasangkan bersama mantan Wali Kota Solo itu. Nama-nama itu ialah Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, Muhaimin Iskandar, hingga Wiranto. 

Diposting 26-02-2018.

Mereka dalam berita ini...

Arsul Sani

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah X

M. Romahurmuziy

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah VII

Johnny G.Plate

Anggota DPR-RI 2014
Nusa Tenggara Timur I