Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Tiga Kali Salah Ucap Sumpah, Bamsoet: Manusiawi, Mungkin Pertanda Juga

Isu: Ketua DPR RI,

sumber berita , 16-01-2018

Anggota Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengulang tiga kali ucap beberapa kalimat dalam sumpah jabatan, saat dilantik menjadi Ketua DPR RI, Senin (15/1/2018).

Bambang diambil sumpahnya oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali dalam rapat paripurna di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Awalnya, Bamsoet dengan lancar membaca sumpah selaku Ketua DPR. Ia membaca sumpah tersebut tanpa ada kesalahan.

"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai Ketua DPR dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945," ucap Bamsoet dengan lancar.

Saat melanjutkan pembacaan sumpah, Bamsoet keliru mengucapkan. Semestinya ia mengucapkan kata "serta" namun malah mengucapkan "dengan". Kesalahan tersebut berulang dua kali.

Ia pun mengoreksi pelafalan kata tersebut dan kembali mengucapkannya dengan benar. Namun ia kembali keliru mengucapkan salah satu kata dalam sumpah tersebut.

Kata "mengutamakan" diucapkan Bamsoet menjadi "mengedepankan". Ia pun kembali mengoreksi pelafalannya sehingga menjadi benar.

"Demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," lanjut Bamsoet.

Saat pelantikan Bamsoet, rapat paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Agus Hermanto.

Rapat dihadiri oleh 307 anggota DPR. Ia pun dituntun oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali untuk pembacaan sumpah selaku Ketua DPR.

"Apakah pergantian Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar dari Setya Novanto kepada Bambang Soesatyo dapat disetujui?" tanya Agus kepada peserta rapat.

Seluruh peserta rapat pun menyepakati tanpa adanya penolakan.

"Setuju" teriak para anggota DPR yang hadir dalam rapat.

Bamsoet usai pelantikan mengatakan salah ucap yang dilakukan dirinya adalah hal yang wajar. Bamsoet mengaku memang sempat grogi.

"Manusiawi lah. Mungkin pertanda juga," kata Bamsoet.

Hak Angket

Bambang Soesatyo resmi menjabat sebagai ketua DPR menggantikan Setya Novanto.

Bamsoet menyatakan ada dua target yang akan dikejarnya sebagai ketua DPR sebelum masa sidang awal tahun berakhir pada 14 Februari 2018.

Target Bamsoet adalah menyelesaikan pembahasan revisi UU MD3 dan Pansus Angket KPK.

Bamsoet menyatakan, Pansus Angket KPK harus segera melahirkan rekomendasi dan kesimpulan.

Selain itu, Bamsoet melihat, tantangan yang akan dihadapinya sebagai ketua DPR nantinya adalah menjaga suasana politik di DPR tetap teduh dalam menghadapi peristiwa politik besar seperti Pilkada Serentak 2018, Pileg berikut Pilpres 2019.

Bamsoet juga memastikan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK tidak akan direvisi.

"Saya jamin tidak ada usulan atau rekomendasi untuk perubahan UU KPK karena waktunya sudah mepet juga," tutur Bamsoet.

Menurutnya, waktu kerja yang tersisa sampai tahun 2019 sangat singkat. Masih ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan dibandingkan merevisi UU KPK.

"Waktu kerjanya tinggal 18 bulan kita disibukkan dengan Pileg dan Pilpres. Tidak ada waktu lagi sebenarnya. Prolegnas juga ada banyak, ada 40-an lebih UU yang harus diselesaikan," ucapnya.

Disambut Gembira

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Michael Wattimena mengajukan interupsi dalam rapat paripurna pelantikan Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi Ketua DPR RI.

Dalam kesempatan ini, Michael mengaku gembira atas disahkannya Bambang menjadi Ketua DPR.

"Pertama kami menyambut gembira dan rasa kekeluargaan, bahwa hari ini DPR punya ketua yang akan dilantik," kata Michael.

Wakil Ketua Komisi IV DPR ini mengatakan, dalam tiga tahun belakangan, DPR sudah berganti ketua hingga tiga kali. Menurutnya hal ini tidak lazim.

"Harapanya, mengingat kita jaga marwah, wibawa kelembagaan yang kita cinta sebagai representasi rakyat Indonesia," katanya.

Michael berharap, apa yang baik telah dilakukan Ketua DPR sebelumnya untuk dilanjutkan.

"Kedua kami mohon Ketua DPR Pak Bambang, apa yang sudah diletakan dasar-dasar yang baik bagi 560 anggota, mohon setelah beliau memegang palu, apa yang dirintis ketua sebelumnya, jangan dipangkas. Kalau bisa ditingkatkan dalam rangka kinerja DPR RI. Pergantian jangan sampai ada hak-hak kami yang dipangkas," katanya.

Sementara itu Presiden Joko Widodo menyambut baik dilantiknya Bambang Soesatyo menjadi Ketua DPR, Jokowi berharap dengan dilantiknya Bamsoet kerjasama dengan pemerintah semakin baik.

"Kita harap kerja sama pemerintah dan DPR lebih baik," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, terpilihnya Bamsoet merupakan ranah legislatif.

"Kalau sudah dipilih secara demoktratis tentu pemerintah mendukung pilihan yang sudah dipilih tersebut, sangat menghargai, menghormati keputusan itu," tutur Jokowi.

Untuk menggantikan Bamsoet sebagai Ketua Komisi III DPR, partai Golkar menunjuk Kahar Muzakir.

Kahar sempat menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar yang kemudian dicopot Setya Novanto.

"Iya sudah ada (Ketua Komisi III) namanya Pak Kahar Muzakir," ujar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Adapun alasannya, kata Airlangga, karena Kahar Muzakir merupakan Politikus Senior Golkar yang kaya pengalaman.

Airlangga yakin Kahar mampu memimpin Komisi III, karena kader Golkar memiliki potensi di tempatkan di manapun.

"Ya kan salah satu yang senior di Golkar adalah Pak Kahar," katanya.

Sementara itu terkait kepengurusan Golkar yang baru, Airlangga mengaku belum akan diumumkan dalam waktu dekat.

Karena ia memiliki agenda yang cukup padat dalam beberapa hari ke depan.

"Belum (diumumkan) soalnya saya besok ke Bandung dulu ada acara Ratas dengan pak presiden kemudian hari Kamis saya ke Madiun ya sesudah itu," ujar dia. 

Diposting 16-01-2018.

Mereka dalam berita ini...

Setya Novanto

Anggota DPR-RI 2014
Nusa Tenggara Timur II

Michael Wattimena

Anggota DPR-RI 2014
Papua Barat

Agus Hermanto

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah I

Bambang Soesatyo

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah VII

Kahar Muzakir

Anggota DPR-RI 2014
Sumatera Selatan I