Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong penggunaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang diproduksi sendiri oleh masyarakat sekitar.
"Saya mengapresiasi adanya Alsintan center dan unit usahanya ini yang notabene merupakan karya-karya anak bangsa yang tidak kalah dengan negara lain. Sayangnya untuk daerah Kalbar sendiri belum seutuhnya menggunakan Alsintan produk dalam negeri," ungkap Daniel saat mengunjungi Alsintan Center dan Unit Usahanya di Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10/2017).
Politisi dari Fraksi PKB itu menjelaskan jika seluruh industri pertanian di Kalbar menggunakan Alsintan produk lokal yang tidak kalah dengan produk impor, maka akan banyak membawa manfaat, diantaranya penyerapan banyak tenaga kerja. Penyerapan banyak tenaga kerja itu juga secara langsung mengurangi jumlah pengangguran, sekaligus meningkatkan penghasilan keluarga. Mengingat Alsintan tersebut juga mampu menghasilkan produksi padi petani dengan jumlah yang tidak kalah besar dari Alsintan produk impor.
"Tidak hanya itu, penggunaan Alsintan produk lokal juga akan memudahkan petani mencari spare part mesin jika dikemudian hari mesin yang digunakan rusak. Sementara kalau produk impor, biasanya susah dicari spare part mesinnya jika mengalami kerusakan," jelas Daniel saat memimpin Kunjungan Kerja Komisi IV tersebut.
Terakhir yang tak kalah penting adalah penggunaan Alsintan buatan anak bangsa tentu akan membuat kebanggaan tersendiri. Bangga terhadap produk-produk lokal, produk-produk dalam negeri. Dan akhirnya akan meningkatkan kecintaan kita terhadap tanah air.
Oleh karena itu Daniel yang didampingi beberapa anggota Komisi IV lainnya seperti Muhammad Nasyid Umar, O'o Sutisna, Cucun Ahmad Syamsurijal, Ichsan Firdaus, Ibnu Munzir, Budisatrio Djiwandono, Felicitas Tallulembang, Umar Arsal, Hamdani, Mahfud Sudik, dan Kasriyah mendorong penuh penggunaan Alsintan produk lokal, produk dalam negeri yang tidak kalah dengan produk impor.