Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Menlu Diminta Segera Ambil Sikap Terkait Insiden Penolakan Panglima TNI oleh AS

Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyari meminta Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengambil sikap terkait penolakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo masuk ke Amerika Serikat. Terlebih lagi penolakan ini dilakukan secara mendadak, dimana telah terpenuhinya seluruh syarat administrasi.

“Tidak ada alasan sama sekali penolakan itu, kalau Pak Gatot secara personal mungkin tidak masalah. Tapi ini beliau datang atas nama Panglima TNI. Bahkan segala syarat administrasinya pun sudah terpenuhi yakni dengan sudah diterbitkannya Visa. Namun di injury time ditolak. Menlu harus clear kan ini, sekaligus memberi penjelasan tentang alasan penolakan tersebut”ujar Kharis kepada wartawan, Minggu (22/10).

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid yang menyatakan bahwa pihaknya sudah membaca rilis dari Kedubes AS. Namun dalam rilis tersebut hanya disampaikan permintaan maaf, belum kepada penjelasan kenapa insiden itu bisa sampai terjadi.

"Saya membaca rilis dari Kedubes AS isinya baru berupa permintaan maaf, belum menjelaskan kenapa insiden tersebut terjadi. Saya rasa ini yang menjadi pertanyaan besar masyarakat Indonesia yang perlu dijawab oleh AS," ungkap Meutya.

Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini menambahkan bahwa KBRI Washington telah melayangkan nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS. Namun akan lebih elok jika Kemlu AS juga merespons, sehingga mengurangi prasangka yang akan mempengaruhi hubungan antarnegara.

"Saya rasa penjelasannya akan lebih elok dari Kementrian Luar Negeri AS langsung, karena nota diplomatik dilayangkan KBRI Washington kepada Kemlu AS. Jadi tidak hanya oleh Dubes AS, Kemlu AS perlu merespon juga. Ini supaya tidak ada asumsi-asumsi, ataupun praduga-praduga terhadap AS juga. Mudah-mudahan ini hanya blunder di internal mereka, namun itu perlu dijelaskan,"paparnya.

Sementara itu Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjend TNI Wuryanto dalam konferensi Persnya menjelaskan, bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama istri dan delegasi sedianya akan menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization(EOs) tang akan digelar pada tanggal 23 sampai dengan 24 Oktober 2017 di Washington DC.

Panglima TNI mendapat undangan secara resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F. Durford, Jr. Surat tersebut selanjutnya dibalas oleh Jenderal TNI Gatot Nutmantyo sekaligus mengkonfimasi kehadirannya sebagai bentuk penghargaan dan perhatian.

"Panglima TNI mengirim surat balasan tersebut karena menghormati Jend. Joseph F. Durford, Jr. yang merupakan sahabat sekaligus senior Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,”kata Kapuspen TNI.

"Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta Isteri dan delegasi telah mengurus visa dan administrasi lainnya untuk persiapan keberangkatan, kemudian pada Sabtu 21 Oktober, Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates, Namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection,"jelasnya.

Terkait peristiwa tersebut, Panglima TNI telah melaporkannya kepada Presiden melalui ajudan, Menteri Luar Negeri dan Menkopolhukam serta berkirim surat kepada Jenderal Joseph. F. Durfort Jr dan saat ini masih menunggu penjelasan atas insiden ini. 

Diposting 23-10-2017.

Mereka dalam berita ini...

Meutya Viada Hafid

Anggota DPR-RI 2014
Sumatera Utara I

Abdul Kharis Almasyhari

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah V