Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Hentikan Politisasi Isu SARA

KOORDINATOR Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampouw mengkritisi polemik isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang mulai mencuat menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Jerry meminta tim sukses setiap kandidat tidak memainkan isu SARA untuk mendiskreditkan salah satu pasangan calon.

"Di DKI ini kita harap politisasi isu SARA itu tidak diteruskan. Isu SARA bisa merusak masyarakat, memecah belah, dan potensial menimbulkan konflik berkepanjangan," ujar Jerry seusai diskusi di Kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta, kemarin.

Jerry mengemukakan pernyataan tersebut saat menanggapi kasus duga-an penistaan agama oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurut Jerry, kasus itu menjadi polemik berkepanjangan karena turut 'dimainkan' pihak-pihak yang punya kepentingan tertentu dalam pilkada DKI Jakarta.

"Perlu ada tindakan tegas dari lembaga pengawas pemilu, termasuk aparat penegak hukum terhadap orang-orang yang menyebarkan ini. Kalau ini dibiarkan, akan menjadi preseden buruk untuk berikutnya. Akan terus dilakukan sampai pilkada selesai," ujarnya.

Seperti diberitakan, ucapan Ahok diunggah akun Facebook bernama Si Bunni Yani (SBY).

Akun Facebook tersebut memotong durasi video Ahok menjadi 31 detik dari total durasi utuh selama 1 jam, 48 menit.

Potongan durasi video itu kemudian ditambahkan status-status bernada provokatif.

Koordinator Wilayah DKI Jakarta Partai NasDem Victor Laiskodat mengatakan penegak hukum harus mengusut pihak-pihak yang sengaja menyunting video Ahok tersebut.

Menurut dia, provokasi yang dilakukan pemilik akun Facebook itu berpotensi merusak keutuhan bangsa.

"Melihat ada situasi seperti itu, di dalam berbangsa dan bernegara, ada kelompok-kelompok yang mencoba bermain memecah keutuhan bangsa. Penegak hukum harus bergerak. Ini bukan sekadar masalah pilkada, ini sudah menyangkut masalah keutuhan bangsa," cetusnya.

Ahok sendiri telah meminta maaf kepada umat Islam atas pernyataannya yang dinilai melecehkan itu.

Kendati begitu, Ketua Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan Bawaslu tetap memproses laporan dugaan penistaan agama terhadap Ahok.

"Setiap laporan yang masuk ke Bawaslu, mekanisme penanganannya berlanjut. Sesuai aturan undang-undang, kita wajib menangani. Tunggu saja, nanti hasil penanganannya kita umumkan," ujarnya.

Ingatkan media

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga mengingatkan media massa untuk tidak menampilkan isu SARA dalam pemberitaan pilkada serentak 2017.

"Saya ingat sekali seperti waktu itu ada tabloid Obor. Ketika itu isu SARA sudah sangat berjangkit," ujar Megawati di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Menurut Megawati, menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 mulai ada gejala menampilkan isu SARA secara terus-menerus. Padahal, dasar negara kita ialah empat pilar, terutama Pancasila.

Diposting 11-10-2016.

Dia dalam berita ini...

Viktor Bungtilu Laiskodat

Anggota DPR-RI 2014
Nusa Tenggara Timur II