Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Menyelinapkan Pesan Politik kepada Tuhan

sumber berita , 19-08-2016

KEDUA tangan Muhammad Syafi’i, 56, anggota Fraksi Partai Gerindra, terangkat rendah di depan dada, dengan tangan kanan berada di atas tangan kiri. Kepalanya tertunduk, dahi mengernyit, khusyuk melafalkan doa tentang ucapan syukur atas kelebihan bangsa ini.

Ketika itu, politikus yang akrab dipanggil Romo tersebut menjadi pembaca doa yang menutup rangkaian acara Rapat Paripurna DPR yang mengagendakan pidato penyampaian RAPBN 2017 oleh Presiden Joko Widodo, di podium ruang sidang Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Selasa (16/8) lalu.

Memasuki periode menit ketiga doa, ia mulai menyelipkan pesan-pesan kepada Tuhan yang memancing beragam reaksi hadirin. “Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat, yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat,” ucap penceramah dan Ketua Yayasan Kasyful Fikri itu sambil meratap.

Presiden Jokowi terlihat tetap serius mengamini doa-doa itu. Ia duduk tegak tanpa bersandar kursi dengan kepala tertunduk. Ekspresi wajahnya tidak tampak. Wapres Jusuf Kalla duduk santai sambil bersandar dengan tangan bersilang doa seadanya, sesekali menggo­yangkan kaki.

Agus Gumiwang Kartasasmita, anggota F-Golkar, geleng-geleng kepala sambil menahan senyum; Edhy Prabowo, anggota F-Gerindra, mendelik ke arah Syafi’i sambil mengernyitkan dahi; Menteri Kelaut­an dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang duduk di sisi samping podium menatap lurus ke arah Syafi’i.

Syafi’i melanjutkan doanya, “Ya Allah, kalau ada mereka yang ingin bertobat, terimalah tobat mereka, ya Allah. Tapi kalau mereka tidak bertobat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini, ya Allah.”

Doa tersebut cukup ramai diperbincangkan karena dinilai sarat pesan politik. Syafi’i, anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatra Utara, mengaku hanya berimprovisasi sesuai dengan kondisi terkini dan tanpa teks. Dia menepis tudingan ada instruksi khusus dari partainya, ataupun sengaja menyelipkan kebencian kepada penguasa.

Politik ialah soal tanda. Roland Barthes, pakar semiotika asal Prancis, dalam bukunya Mythologie, menuliskan komunikasi politik kental dengan tanda (myth). Pesan disampaikan dengan konotasi bahasa yang bertingkat.

Pesan yang ada di balik kata hanya tersirat. Efeknya si pemberi pesan selalu memiliki alibi untuk menyangkal adanya pesan terselubung itu.

Bagaimanapun juga, terkabulnya doa bila dilihat dari sudut pandang agama bergantung pada hati yang bersih, niat yang tulus, dan semata demi kebaikan. Hanya Tuhan dan si pendoa yang mengetahui niat itu.

 

Diposting 19-08-2016.

Dia dalam berita ini...

Agus Gumiwang Kartasasmita

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Barat II