Pertemuan Letkol Rizky-Arzetti Terus Disidik Denpom Malang

Heboh pertemuan Dandim Sidoarjo Letkol Kav Rizky Indra Wijaya dengan anggota DPR Arzetti Bilbina masih terus dilakukan penyidikan Dentasemen Polisi Militer (Denpom) V/3 Brawijaya, Malang.

"Masih dalam proses pemeriksaan. Saya belum bisa menyampaikan hal yang terkait dengan itu," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Pemeriksaan mendalam terus dilakukan Denpom TNI AD di Malang untuk mengungkap pertemuan antara Dandim Sidoardjo dengan Arzetti Bilbina itu. Meski demikian tetap diberlakukan azas praduga tak bersalah.

Sementara itu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman sebelumnya mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah Letkol Rizeki melakukan pelanggaran atau bertindak lalai.

"Masalah ini akan ditangani serius sampai tuntas. TNI tidak akan menutup-nutupi jika ada anggota TNI yang salah dan akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tegas Tatang.

Menurut dia, jika terbukti melanggar, sanksi bagi Rizky tergantung dari tingkat kesalahannya. Menurut dia hukuman terhadap seorang oknum prajurit TNI yang melakukan pelanggaran bisa berupa pemecatan.

"Kita kawal dan tunggu hasil penyelidikannya, Insya Allah seandainya sudah diperoleh hasil penyelidikannya kita akan sampaikan secara transparan ke publik," jelas Tatang, perwira tinggi berbintang dua ini.

Ia menjelaskan kronologis peristiwa itu yang berawal dari laporan tentang keberadaan anggota TNI bersama wanita yang berada di Hotel Arjuna, Lawang, Malang. Kemudian, laporan itu disampaikan kepada Denpom Divisi 2 Kostrad karena kedudukannya dekat dengan lokasi hotel tersebut.

"Setelah dilakukan pengecekan oleh anggota Denpom-2 Divisi I Kostrad pada Minggu (25/10) pukul 14.00 WIB didapati seorang perwira TNI AD bersama seorang wanita yang diketahui bernama AB," jelasnya.

Denpom Divisi 2 Kostrad kemudian melimpahkan hasil temuan kepada Denpom Malang karena tidak dapat melakukan proses penyelidikan lanjutan. "Kalau anggota TNI ada indikasi pelanggaran kewajiban, TNI melakukan penyidikan dan penyelidikan," katanya.