Keributan sesama anggota dewan yang terhormat tidak saja terjadi di DPR RI. Kamis (9/4/2015), keributan juga terjadi di DPRD Riau. Kali ini bukan perkelahian adu pukul. Tetapi, aksi melempar handphone merek Apple karena kesal atas ucapan anggota dewan yang lain.
Peristiwanya terjadi saat rapat panitia khusus monitoring dan evaluasi perizinan HGU, IU-Perkebunan, HTI, HPHTI, HPH, HTR, Izin Usaha Pertambangan dan izin lainnya. Yang melemparkan handphone bernama Husni Thamrin dari Partai Gerindra. Sedangkan yang dilempar anggota DPRD dari PKB, Sugianto. Meskipun pelemparan tidak kena sasaran, namun tak ayal, peristiwa ini membuat suasana rapat menjadi ricuh. Apalagi Husni sempat mengejar Sugianto meskipun tak jadi karena dilerai anggota lainnya.
Mulutmu harimaumu. Itulah kata-kata pepatah. Pelemparan terjadi karena Husni Thamrin tersinggung dengan ucapan Sugianto. Keduanya yang menjadi anggota pansus ikut rapat membahas perusahaan yang ada di Sorek. Inilah yang menjadi pangkal balanya. Sugianto mengatakan dia tertarik membahas lahan perusahaan di Sorek Pelalawan, karena menjadi daerah pemilihannya. Sugianto mengatakan, ''Saya tertarik membahas tentang Sorek ini. Ini kampung nenek moyangnya Pak Thamrin,'' kata Sugianto.
Mendengar kalimat Sugianto tersebut, Husni Thamrin langsung berdiri dan mengatakan, ''Jangan kau sebut-sebut nenek moyang aku,'' kata Thamrin dan melemparkan handphone-nya ke arah Sugianto
Anggota DPRD Provinsi Riau lainnya Hazmi Setiadi langsung menghalangi Husni Thamrin yang berusaha mengejar ke arah Sugianto. Hazmi yang merupakan Ketua Komisi A DPRD Provinsi Riau kemudian membawa kedua anggota dewan tersebut untuk memediasi dan mendamaikan keduanya di ruangan lain yaitu ruangan Komisi A.
Husni Thamrin saat ditanya mengapa emosinya begitu tersulut mendengar kata nenek moyang yang diucapkan Sugianto mengatakan itu emosi sesaat. ''Saya ini orang Melayu, kalau orang Melayu nenek moyangnya disebut-sebut itu pantangan sekali. Itu emosi sesaat, reflek saja,'' katanya.
