Pertarungan politik menuju Pemilu 2014 kian terasa. Tak hanya di kota besar tetapi juga menyebar sampai ke pelosok Nusantara. Parsoburan, contohnya. Ibukota Kecamatan Habinsaran ini baru saja dikunjungi seorang caleg NasDem, Martin Manurung. Seorang pemuda yang banyak pengalaman di dunia politik. Martin Manurung, harapan masyarakat Habinsaran, Borbor, dan Nassau (Habornas) kini berada di pundakmu.
Martin Manurung lahir di Jakarta, 31 Mei 1978. Saat ini, ia tinggal di Jakarta dan bekerja sebagai Direktur Utama PT Sekurindo Gada Patria. Sebuah perusahaan konsultasi pada pengelolaan risiko. Ia adalah jebolan Universitas Indonesia, jurusan Ekonomi Uang dan Perbankan. Semasa kuliah, dia terpilih sebagai salah satu dari tiga mahasiswa berprestasi tahun 2000. Selama 1998-2001, ia juga mengajar Pengantar Ekonomi, Mikro dan Ekonomi Mikro, serta Ekonomi Indonesia, di almamaternya.
Uniknya, meski berprestasi di bidang akademik, Martin juga tercatat sebagai aktivis mahasiswa dan berada di garis depan gerakan yang mengakhiri kediktatoran Soeharto pada 1998. Sebuah peristiwa langka di dunia kampus. Biasanya, mahasiswa aktivis akan tertinggal di akademik, begitupun sebaliknya. Namun, Martin Manurung memang berbeda.
Sebelum bergabung dengan NasDem, Martin adalah Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), sebuah organisasi massa di bawah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dari 2007 sampai 2010.
Pada 14 Juli 2011, Martin dilantik sebagai Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem (Nasional Demokrat). Dalam organisasi ini, ia terpilih bersama dengan 185 anggota Dewan Garda Pemuda Nasdem, dan Surya Paloh duduk sebagai Ketua Dewan Penasihat Pusat.
Kini, Martin memutuskan maju sebagai caleg dari NasDem dari daerah pemilihan Sumut II mewakili Tobasa dan 18 kabupaten/kota lainnya. Di Dapil ini, Martin akan bertarung dengan caleg dari partai politik lain seperti Trimedya Panjaitan, Johny Allen Marbun, maupun Gus Irawan Pasaribu.
