Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Sosok 'Ayahanda' bagi Komisi IX DPR

sumber berita , 01-03-2013

Rapat di Komisi IX DPR biasanya berlangsung sangat tegang. Maklum yang diurus mulai dari buruh yang dipecat, dokter yang malpraktik hingga masalah TKI yang diperkosa atau digantung. Makanya, ada yang mengistilahkan Komisi IX adalah Komisi Air Mata bukan Mata Air.

Namun, suasana berbeda terjadi ketika rapat dengan Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla (JK) pertengahan bulan lalu. Suasana rapat penuh kesantunan dan akrab. Tutur kata anggota Dewan pun sangat terjaga.

Wakil Ketua Komisi IX Nova Riyanti Yusuf bahkan beberapa kali memanggil JK dengan sebutan 'Ayahanda'. "Kami persilakan Ayahanda Jusuf Kalla untuk menyampaikan pernyataan penutup," kata Nova saat rapat akan diakhiri.

Soal sebutan yang merujuk pada sosok orang tua, Nova memiliki alasan. "JK punya kharisma yang sepertinya bisa membawa suasana RDPU di Komisi IX  begitu informatif dan edukatif tetapi tetap santai dan tidak tegang," aku Nova.

"Kami juga menghargai sosok JK sebagai senior yang mumpuni dalam setiap posisi yang dipegang oleh beliau, termasuk sebagai Ketua PMI. Sampai-sampai ada anggota yang khawatir pasca JK nanti PMI seperti apa," tambahnya.

Alasan lainnya, kata Nova, di belakang nama saya juga ada nama keluarga, Yusuf. "Ini bisa-bisanya Poempida dan Aditya Moha (koleganya di Komisi IX) saja. Yang jelas sama-sama Makassar," kata Nova bangga.

Siapa yang tidak terkesan, penjelasan JK soal pentingnya donor darah dibuat sangat sederhana dan mudah dicerna. JK tidak menunjukkan presentasi power point yang enak dilihat tapi banyak tidak perlunya.

JK pun tak harus sibuk menulis pertanyaan dan mencatat anggota Dewan yang bertanya. Dia cukup dibisiki asistennya dan pertanyaan serta jawaban pun tak ada yang meleset.

"Jawabannya sangat praktis. Ngak jlimet. Orang seperti ini sangat langka," ujar Nova yang juga politisi muda Demokrat ini.

Misalnya, JK menyebutkan donor darah harus menjadi menjadi gaya hidup. Jika makin banyak orang yang menjadikan donor darah sebagai gaya hidup, maka tak ada lagi cerita PMI dan rumah sakit kekurangan darah. Apalagi jika hal itu disertai kemudahan akses bagi mereka yang ingin berdonor darah.

Mantan Wapres RI ini juga mengibaratkan donor darah sebagai arisan. "Hari ini yang membutuhkan darah adalah orang lain. Bisa saja suatu waktu kita atau istri kita membutuhkan darah. Ini sebenarnya menjamin diri sendiri," kata JK.

JK menceritakan alasan di balik terus meningkatkan permintaan darah. Kini, kata dia, peningkatan jumlah pengendara kendaraan bermotor berbanding lurus dengan angka kecelakaan. Selain itu, masyarakat makin sadar tentang perlunya dirawat di rumah sakit. 

"Dulu orang kena penyakit kanker bilangnya kena guna-guna jadi tidak perlu dioperasi. Tapi masuk rumah sakit mereka perlu dioperasi dan memerlukan donor darah. Kesadaran ini makin tinggi, otomatis kebutuhan akan donor darah pun semakin tinggi," kata Kalla.

Selepas rapat, sejumlah anggota Komisi XI sibuk meminta asistennya untuk mengabadikan foto bareng JK. "Ya, fotonya lebih dekat lagi," kata Nizar Shihab memberi instruksi kepada asistennya.

Sejurus kemudian tingkah mereka ditiru para staf ahli dan jurnalis. Seorang wartawati media elektronik nampak terus menempel JK untuk sekadar berfoto ria dan langsung mengunggah hasilnya ke status Blackberry-nya.

Diposting 06-03-2013.

Mereka dalam berita ini...

DPR-RI 2009 DKI Jakarta II
Partai: Demokrat

DPR-RI 2009 Sumatera Barat I
Partai: Golkar

DPR-RI 2009 Sulawesi Selatan I
Partai: Demokrat

DPR-RI 2009 Sulawesi Utara
Partai: Golkar